Rabu, 07 Maret 2018

Long-Distance Marriage . Manis Asem Asin :3

Dari LDR berubah status menjadi ...... LDM .
Ya, hanya berubah satu huruf , Relationship menjadi Marriage.

Sebenernya hubungan jarak jauh bukan makanan baru. Hampir 3 taun menjalani hubungan dengan masku-yang-sekarang-jadi-suami. Pacaran mulai dari jaman kuliah, menyusun skripsi bebarengan, nungguin pas sidang akhir sampai wisudaan. Bahkan acara kencan kita pun selalu muterin job fair, hahah. Dan Alhamdulillah masing-masing kami mendapatkan pekerjaan pertama kali nya setelah lulus kuliah. Aku harus bekerja di Jakarta, dan masku-yang-sekarang-jadi-suami juga bekerja di kota wali, Demak. Pas jaman pacaran, palingan aku pulang sebulan sekali, bahkan kadang pernah dua bulan sekali. Dulu mau gak ketemu berapa bulan juga biasa aja sih, karena intensitas ketemu paling hitungan jam, makan bareng, jalan, nonton. Lah meniki sampun menikah pripun? :)

Kurang lebih hampir 4 bulan kami menjalani peran sebagai suami istri yang berjauhan, pasti lebih banyak kisah pasangan yang hebat di luar sana dibandingkan aku.  Manis asam asin sih rasanya. Abis nikah pas bulan pertama, kedua, hawanya baper, mewek mulu, haha. Untungnya mas suami adalah orang yang selalu menenangkan dan menguatkanku. Sering liat status teman-teman yang senasib, pada galau sama suami atau istrinya yang jauh, sampe posting screenshoot percakapan mereka gitu *sebenernya sama sih yang aku rasakan, sok kuat aja diluar tapi hati mudah berantakan. Tapi percayalah, tiap kejadian dalam hidup udah diskenario dengan rapih oleh Allah.

Kalo kata pepatah jawa kuno, urip iku sawang sinawang. Hidup itu hanya tentang melihat dan dilihat. Jadi timbul lah perbandingan tentang apa yang terlihat oleh orang luar, contoh: liat temen bisa melayani, membuat masakan tiap hati buat suaminya, bahagia banget ngeliatnya , hehe. Yang agak melow kalo orang-orang bilang, pengantin baru udah pisah aja? kok jauh-jauhan sih? suaminya ditinggal? kasian suaminya dan bla bla. Aku pun biasa menjawab hehe minta doanya aja ya. Jadi semua itu hanya butuh waktu. Bersabarlah dengan jarak dan waktu. Aku pun sedang berproses untuk berdamai dengan kondisi saat ini. Percayalah, tidak ada LDM yang abadi, kelak kita akan bertemu setiap hari dan meng-alay bersama, mas cuamiik :) 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar